Rabu, 02 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI DI PEMERINTAHAN

Pemanfaatan sistem informasi dalam berbagai bidang pekerjaan meningkat secara signifikan sejak era 1980-an, dalam suatu penelitian dilansir bahwa secara global sekitar 50% modal baru digunakan untuk pengembangan sistem informasi untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi , menunjang dan mempermudah aktifitas pelaksanaan tugas/pekerjaan pada semua tingkatan organisasi, agar pelaksanan tugas/pekerjaan dapat dicapai secara maksimal, efektif, dan efisien. Sistem informasi yang ideal sebenarnya bukandilihat dari besarnya biaya atau modal untuk membuat sistem tersebut, namun lebih pada kemampuan untuk menyeimbangkan antara biaya (cost) yang dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh, sehingga sistem informasi seharusnya dibuat dengan menerapkan biaya yang hemat, mempermudah dan mempercepat pelaksanaan tugas, serta dapat meningkatkan kinerja suatu organisasi. Dengan demikian manfaat yang diperoleh akan lebih besar dari investasi atau biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem tersebut.

Dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, besarnya manfaat sistem informasi juga dirasakan oleh pemerintah dalam menunjang pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, untuk itu pada tahun 2006 Pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan membentuk Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional. Pembentukan Dewan tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa teknologi informasi (termasuk di dalamnya sistem informasi) dan komunikasi:
a. merupakan salah satu pilar utama pembangunan peradaban manusia saat ini dan merupakan sarana penting dalam proses transformasi menjadi bangsa yang maju;

b. memiliki peranan yang besar dalam mensejahterakan kehidupan bangsa; dan|

c. mampu mendorong terciptanya kemandirian bangsa dan peningkatan daya saing nasional.

SUMBER: WIKIPEDIA

MELEMAHNYA RUPIAH TERHADAP KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Melemah nya rupiah terhadap kehidupan sehari hari,
mungkin kata kata ini sering kita dengarkan di berita media elektronik maupun cetak. Anjlok nya rupiah hampir Rp 10.000 per satu dollar amerika serikat. Namun ke esokan nya nilai tukar rupiah d tutup pada Rp. 9830 per satu dollar amerika serikat. Secara garis besar ada tiga variabel yang mempengaruhi ekonomi makro Indonesia yaitu, variabel yang pertama berhubungan dengan  nilai tukar rupiah berupa  nilai keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing. Merosot nya niali tukar rupiah bisa d bilang akibat banyak nya yg menggunakan mata uang asing di dunia internasional sebagai transaksi, rupiah tidak laku, sehingga meningkat nya bahan bahan baku impor. Sekarang pun mulai dari daging ayam, elektronik dll ikut ikutan naik harga jual nya, itu dikarenakan nilai tukar rupiah yg sedang menurun, menurut saya sih kalo mau beli elektronik mening d tunda dulu nunggu harga nya turun hhehe, tapi yg ngebet beli sih itu balik lagi k individu masing-masing.

MOBIL MURAH BERTENTANGAN DENGAN KEBIJAKAN NASIONAL


JAKARTA, (PRLM).- Kebijakan pemerintah meluncurkan mobil low cost green car (mobil murah ramah lingkungan) bertentangan dengan keinginan mewujudkan mobil nasional. Itu kebijakan yang hanya mengukuhkan dominasi otomatif asing, karena LCGC tak lebih dari transaksional.
“Kebijakan LCGC ini kan lu cuek gue cuek, lu cair gue cair, satu tawaran kepada industri otomatif asing. Visinya sangat dangkal, tidak untuk kebanggaan memiliki industri mobil nasional,” kata anggota Komisi VI DPR Prof Hendrawan Supratikno, di DPR, Kamis (26/9/2013).
Menurut dia, hanya mencari gampangnya saja, bukan untuk kepentingan rakyat yang membutuhkan. LCGC yang dikeluarkan juga tidak punya keinginan membuat kita punya lompatan tinggi.
Kalau pun ada mobil berbau Indonesia, itu hanya nama belakangnya saja. Seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, Mitsubishi Kuda.
“Yang Indonesia hanya nama belakangnya, kijang, panther dan kuda. Ini membuktikan, kita masih dalam taraf binatang, terbelakang,” katanya.
Pengamat transportasi Darmaningtyas menyatakan, dirinya merasa ditipu oleh kebijakan pemerintah lewat LCGC ini. Menurut dia, dulu ikut mendukung kenaikan harga BBM, tapi kali ini ada kebijakan yang bertentangan dengan keinginan untuk hemat BBM.
“Mobil murah, nanti kan banyak yang beli, artinya komsumsi BBM jadi membengkak. Jadi, kita ini ditipu oleh kebijakan pemerintah itu,” katanya.
Kalau memang mobil murah, tidak seharusnya untuk kendaraan perkotaan berkarakter mewah dan dalam kenyataan hanya bisa dibeli orang kaya. Mobil murah yang cocok, ya seharusnya untuk rakyat di pedesaan untuk angkutan hasil bumi dan yang mendukung perekonomian di daerah-daerah.
“Ini kan tidak, mobil murah hanya untuk mencari pangsa pasar potensial, dan tidak tepat sasaran. Harusnya mobil yang bisa angkutan rakyat pedesaan,” ujarnya.
Pengamat kebijakan publik dari UI Andrinof Chaniago menyatakan, adanya LCGC tidak layak diluncurkan sebagai kebijakan, sebab banyak lemahnya. Yang namanya kebijakan kalau banyak kelemahannya, itu tidak layak, harus dicabut, atau kita tolak.
Ia menyebut, kebijakan ini menunjukkan pemerintah tampil sebagai predator (pemangsa) kepada rakyatnya.
“Pemerintah kan membuat jalan macet, kalau macet mereka mengundang investor untuk bikin jalan tol. Rakyat jadi konsumennya. Ini menunjukkan pemerintah menjadi predator, pemangsa rakyat, karena pemerintah tidak menghilangkan kemacetan,” katanya. (A-109/A-8
Dikutip dari Pikiran Rakyat

komentar:
Menurut saya bila pemerintah akan merealisasikan mobil murah pandangan dari masyarakat ada sisi baik nya dan ada sisi buruk nya.
Sisi baiknya adalah pada jaman sekarang semua orang ingin dipandang orang, terutama dari segi materi. Yang dapat dilihat sisi ekonomi baik dan kurang nya ekonomi seseorang dapat dilihat dari kekayaan nya, salah satunya dari kendaraan nya. Nah sekarang pun masyarakat menengah kebawah ingin merasakan mempunyai mobil. Bila dilihat dari bandroll harga mobil baru d dealer harga nya cukup fantastis dan dapat dibilang tidak dapat dicapai oleh masyarakat menengah ke bawah. Pemerintah saat ini sedang merencanakan program mobil murah alia KREDIT MURAH, yang tadinya ditunjukkan oleh masyarakat yg ekonomi nya kurang. Bila dilihat saat ini dari beberapa seuvey rental mobil masih mendominasi untuk masyarakat ekonmi menengah ke bawah. Itu artinya masyarakat sangat sekali membutuhkan mobil aman dan nyaman namun harga terjangkau. 
Namun adapula sisi buruknya, diantaranya : jalan raya semakin padat karena bertambahnya volume kendaraan belum lagi jalan nya yg tidak seimbang dengan volume kendaraan yang ada. Pemerintah seharus nya lebih memikirkan lagi baik dari segi positif nya maupun dari segi negatif nya. 
Menurut saya bila nantinya mobil murah ini jadi di realisasikan pikir dahulu keadaan jalan apakah sudah memadai untuk menampung volume kendaraan yang nantinya pasti akan meledak harga penjualan nya.